Thursday, November 29, 2012

Pasca Yunani, Italia Siap Jadi Korban Bailout Selanjut


Euro melemah seiring memudarnya risk appetite di tengah kekhawatiran baru tentang implementasi kesepakatan hutangYunani, yang masih harus menunggu persetujuan parlemen Jerman hari Jumat mendatang.
Kesepakatan bail out Yunani disambut baik oleh banyak pihak, termasuk pelaku pasar keuangan dunia. Pergolakan isu hutang dari benua biru ikut mereda untuk sementara waktu. Namun tidak demikian halnya dengan tahun depan.

Namun tampaknya Masih ada negara lain yang terancam mengalami nasib serupa Yunani akibat perlambatan ekonomi kronis. Adalah Italia yang rentan masuk dalam daftar hitam dana talangan dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Mario Monti memang yakin kalau perekonomian Italia hanya akan melambat secara marjinal di tahun 2013. Tetapi berbeda halnya dengan analis keuangan dan organisasi lain di luar sana. Analis lembaga keuangan Citi memperkirakan ekonomi di Italia melemah sampai 1,4%, setelah terperosok sebanyak 2,3% tahun ini. Sementara Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi menjadi minus 1% atau dalam kategori kontraksi.
Salah satu poin yang mengancam stabilitas ekonomi datang dari ranah politik. Masa jabatan Monti akan jatuh tempo tahun depan dan eks-PM Silvio Berlusconi dikabarkan tertarik lagi untuk menjadi orang nomor satu di Italia.

Berbagai skenario politik layak untuk dimunculkan oleh pelaku pasar mengingat arah kebijakan ekonomi dan finansial sangat tergantung pada siapa yang memimpin negara itu. "Kami masih memegang skenario dasar bahwa Italia akan dipaksa mengajukan dana talangan," ujar Giada Giani, Analis Citi.

Ia menilai fundamental ekonomi nasional masih belum solid. Efek dari pemangkasan anggaran sejauh ini sangat parah dan kemampuan pihak swasta untuk menyesuaikan diri dengan iklim pengetatan fiskal sangat rendah. Penurunan angka pertumbuhan ekonomi akan berdampak negatif pula terhadap rencana fiskal dan stabilitas hutang di masa depan.
Sementara Tekanan negatif juga datang dari keraguan investor tentang apakah anggota parlemen AS akan dapat mencapai kesepakatan untuk mencegah kenaikanpajak dan pemangkasan belanja secara otomatis di awal tahun 2013.

Jika pembahasan di parlemen AS berjalan dengan baik, maka aset-aset di kawasan Eropa termasuk Euro akan kembali menuai dukungan. Namun jika berjalan dengan buruk, bahkan masalah Perancis pun mungkin akan kembali diungkit oleh pasar. Dan itu dapat membuat Euro kembali tertekan.

No comments:

Post a Comment