Tuesday, November 27, 2012

Bailout Yunani disetujui, euro masih tersendat

Jakarta, Strategydesk - Para menteri keuangan zona euro dan IMF akhirnya mencapai kesepakatan mengenai bailout Yunani.  Namun pergerakan euro masih tersendat, indikasi keputusan itu sudah terfaktorkan.
Yunani akan mendapat dana 43,7 miliar euro yang diberikan dalam tiga tahap. Mereka juga sepakat untuk menghapus utang Yunani sebesar 40 miliar euro melalui serangkaian langkah agar bisa menjadi 120% PDB pada 2020. Selain itu, beban bunga pinjaman bailout diturunkan dan keuntungan yang datang dari obligasi Yunani akan dikembalikan ke Athena oleh ECB. 
Sumber terdekat juga menyebutkan para menteri juga sepakat melaksanakan pembelian kembali (buy back) obligasi Yunani dan menawarkan investor swasta 35 sen euro tiap obligasi yang dipegang. Terobosan ini datang setelah pembicaraan selama 10 jam dalam pertemuan semalam, yang merupakan ketiga kalinya dalam dua minggu terakhir.
Euro terangkat karena berita itu namun lajunya terhambat karena belum jelas bagaimana utang Yunani bisa dipangkas sampai 120% PDB pada 2020 dari level saat ini 144%. Apalagi menurut proyeksi pemerintah, utang diperkirakan membengkak jadi 357,7 miliar, atau hampir 191%, pada 2015.  Pasar kini menunggu detil lebih lanjut mengenai cara mengendalikan utang Yunani.
Euro diperdagangkan di $1,2985, setelah berhasil menyentuh $1,3007, tertinggi dalam sebulan terakhir. Euro menghadapi resistance di $1,3020, atau high 31 Oktober. Penembusan level itu membuka pintu menuju $1,3060. Kegagalan berlabuh di level $1,30, euro terancam koreksi dengan target ada di $1,2930-1,2900. Terhadap yen, euro berada di 106,45, setelah menyentuh 107,11, yang kini menjadi resistance terdekat.
Sembari menunggu berita lebih lanjut soal utang Yunani, pasar mengamati masalah jurang fiskal AS. Kurangnya perkembangan berarti mengatasi masalah itu memberi tekanan ke pasar. Kubu Republik mendesak Presiden Obama menjabarkan pemotongan anggaran jangka panjang, sembari kukuh menolak kenaikan pajak yang diusung Demokrat.
Sterling juga terangkat di tengah sentimen positif berkat deal Yunani. Tapi lajunya juga tersendat, setelah berhasil menyentuh high $1,6043. Sterling menemui resistance di $1,6050, diperlukan alasan kuat agar bisa menembus level itu, salah satu yang ditunggu adalah data PDB Inggris kuartal ketiga. Data itu diperkirakan akan menunjukkan ekonomi tumbuh 1,0% selama periode Juli-September.
Di AS, ada data durable goods orders, sentimen konsumen dan indeks manufaktur Richmond. Tidak ketinggalan data perumahan seperti indeks harga rumah versi pemerintah dan S&P/Case-Schiller. Beberapa pejabat the Fed akan berpidato malam nanti, salah satunya ketua Ben Bernanke, yang akan memberi sambutan di National College Fed Challenge Finals, in Washington D.C, dan diikuti oleh pejabat lainnya Charles Evans.

No comments:

Post a Comment